Rabu, 23 November 2016

Hibridisasi

Pengertian dan Definisi Persilangan atau Hibridisasi pada Tanaman



Pengertian dan Definisi Persilangan atau Hibridisasi pada Tanaman – Hibridisasi ialah perkawinan silang antara beragam jenis spesies pada suatu tanaman yang memiliki tujuan untuk memperoleh organisme baru dengan kepemilian sifat-sifat yang diharaokan dan dapat bervariasi jenisnya.
Pada peristiwa hibridisasi akan mendapatkan kombinasi genetik yang dapat diperoleh dari proses persilangan dua atau lebih tetua dengan genotipe yang berbeda.
ada
Emaskulasi atau yang sering disebut dengan kastrasi adalah proses pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar tidak terjadi proses penyerbukan sendiri.
Di dalam proses pengambilan tepung sari yang dilakukan pada saat sebelum kepala putik masak agar lebih menjaga dan memperkecil kemungkinan yang terjadinya penyerbukan.
Berdasarkan hubungan kekeluargaan tanaman yang akan disilangkan, ada beberapa jenis persilangan, yaitu :
  • Intravarietal: persilangan antara tanaman-tanaman denga varietasnya yang sejenis.
  • Intervarietal: persilangan antara tanaman-tanaman yang berasal dari varietas yang berbeda tetapi masih dalam spesies yang sama. Hal ini juga disebut dengan persilangan  Intraspesifik.
  • Interspesifik: persilangan antara tanaman-tanaman yang memiliki spesies tidak sama tetapi  masih dalam genus yang sama. Hal ini juga disebut dengan persilangan Intragenerik. Persilangan ini dilakukan yang bertujuan untuk memindahkan daya ressistensi terhadap  hama, penyakit dan juga kekeringan dari suatu spesies ke spesies yang Contohnya: tomat dan tebu.
  • Intergenerik: persilangan antara tanaman-tanaman dari generasi yang tidak sama. Persilangan ini dilakukan dengan tujuan menstransfer daya resisten hama, penyakit dan  juga kekeringan dari genera-genera yang masih liar ke genera-genera yang telah Contohnya tebu dan glagah atau lobak dan kobis.
  • Introgresive: pada tipe persilangan yang satu ini, salah satu spesies seolah-olah memiliki sifat mendominir sifat-sifat spesies yang lain yang menyebabkan populasi hybrid yang  terbentuk seolah-olah hanya terdiri atas satu jenis spesies yang mendominir.
Keberhasilan dari suatu program pemuliaan tanaman tergantung pada luas sempitnya suatu variabilitas karakter yang diinginkan.
Variabilitas ini mendeskripsikan bagaimana keragaman baik genetik atau fenotipe yang ada pada suatu karakter. Karakter yang memiliki variabilitas yang sangat luas yang memungkinkan seora
ng pemulia dapat memilih individu tanaman yang sesuai dengan tujuan dari program pemuliaan tanaman yang sedang dihadapi.
Upaya untuk dapat memperluas variabilitas, terutama pada variabilitas genetic, dapat ditempuh dengan cara konvensional maupun inkonvensional.
Cara inkonvensional antara lain melalui penggunaan mutagen dan rekayasa genetika.
Lain halnya dengan cara konvensional yang biasa dilakukan adalah melalui persilangan antar tanaman atau yang sering disebut dengan hibridisasi. Melalui proses hibridisasi akan terjadi rekombinasi gen karakter dari kedua tetua tersebut.
Keberhasilan suatu persilangan banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor teknis dilapangan yang harus dikuasai oleh seorang pemulih yang akan melakukan hibridisasi adalah diantaranya :
1). Harus mengetahui waktu berbunga dari tanaman yang akan di Apakah waktu pemasakan bunga jantan dan bunga betina bersamaan atau berbeda waktunya?
Bila waktunya berbeda maka harus mengupayakan ketika akan melakukan persilangan tanaman telah tersedia bunga janta dan betina dalam jumlah yang mencukupi.
Hal ini dapat ditempuh dengan mengatur waktu tanam, dimana salah satu tetua ditanam terlebih dulu, sehingga pada saat berbunga, kedua tetua yang terjadi pada masa yang relatif bersamaan.
2). Berkenaan dengan poin 1, maka harus mengetahui beberapa ciri- ciri bunga yang telah siap untuk disilangkan, kapan saat reseptif atau bunga betina siap kawin dan anthesis atau bunga jantan siap kawin.
Jika hal ini diabaikan maka dapat dipastikan bahwa persilangan yang dilakukan peluangnya sangat kecil untuk berhasil.
3). Seorang pemulih harus berhati-hati dalam melakukan persilangan, contohnya dalam melakukan pembungaan bagian-bagian dari bunga betina atau kelopak bunga, mahkota bunga, bunga yang tidak diperlukan, pengebirian atau pembuangan anther atau benang sari pada bunga betina, dan penyerbukan buatan atau menempelkan serbuk sari atau pollen pada kepala putik bunga betina dan mengisolasi hasil proses persilangan buatan dari kemungkinan terkontaminasi oleh serbuk sari atau pollen tanaman lain yang tidak dikehendaki.
Baca Artikel Lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar