Rabu, 23 November 2016









 

Bahaya Makanan Cepat Saji Bagi Kesehatan

bahaya makanan cepat saji 







– Meningkatkan Potensi Terkena Serangan Jantung


Salah satu yang paling enak jika bicara soal makanan cepat saji adalah minyak dan lemaknya. Bagi saya pribadi, minyak dan lemak pada setiap gigitan makanan cepat saji adalah faktor utama yang membuat mereka jauh lebih unggul daripada sayur-sayuran yang rasanya seperti kertas hvs berwarna. Tapi justru itulah juga yang membuat fast food atau makanan cepat saji jauh lebih berbahaya daripada makanan lain.
Bahaya yang datang dari kandungan yang terdapat di dalam kebanyakan makanan cepat saji adalah kadar kolesterol yang tinggi. Kandungan kolesterol ini tentu yang kemudian menjadi salah satu biang penyakit-penyakit berbahaya yang dapat merenggut nyawa Anda. Pada akhirnya, kandungan dalam makanan cepat saji mengakibatkan terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah. Penyumbatan ini dapat berakibat fatal, seperti serangan jantung koroner. Jika penyumbatan sudah parah dan menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak, inilah yang kemudian disebut stroke.
Saat Anda sedang menikmati makanan cepat saji, ingatlah kembali efek-efek buruk dan penyakit-penyakit yang bisa disebabkannya kepada Anda. Semoga dapat menjadi alasan yang baik untuk setidaknya mengurangi porsi makanan cepat saji yang Anda konsumsi dan mengimbanginya dengan makanan sehat serta olahraga yang teratur.
– Menyebabkan Ketagihan
Banyak ahli yang berpendapat bahwa makanan cepat saji mengandung zat adiktif yang ketika dikonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan ketagihan pada Anda. Ini membuat Anda ingin terus mengkonsumsi makanan cepat saji, bahkan hingga frekuensinya mencapai harian. Jika ketergantungan terhadap kenikmatan makanan cepat saji tidak dibarengi rutinitas olahraga yang disiplin, maka menguruskan badan adalah mustahil.
Saya setuju kalau makanan cepat saji itu membuat ketagihan, tapi saya tidak yakin jika itu memang berasal dari zat yang ada di dalamnya. Menurut saya, kebanyakan orang ketagihan makanan cepat saji karena kebanyakan varian dan jenis makanan cepat saji memang jauh lebih memuaskan nafsu makan daripada makanan-makanan lain. Tapi ini jugalah letak tantangannya.
Saya dulu adalah seorang ‘pencandu’ kfc. Tiada hari saya lewati tanpa 2 paha atas crispy dan satu kentang goreng large. Totalnya saya bisa memakan 6 ayam dan 3 kentang goreng large setiap harinya. Apalagi karena untuk menikmati kfc saya hanya perlu mengangkat telepon dan menunggu selama 30 menit. Jadinya kfc bagaikan narkoba yang dilegalkan.
Dalam 2 bulan pertumbuhan berat badan saya jadi tidak terkendali, hingga mencapai 6 kilogram. Ketika saya kemudian memutuskan untuk tidak lagi makan kfc, itu tidak sesulit yang saya duga. Ketagihan akan kfc sepertinya tidak betul-betul berasal dari zat yang ada di dalamnya, tapi melainkan sugesti yang saya ciptakan sendiri karena kecintaan saya kepada kepuasaan setelah menyantap kfc.
Jadi apabila Anda juga salah satu pencinta makanan cepat saji, cobalah untuk temukan motivasi yang besar untuk bisa menggantikan santapan tersebut dengan menu yang lebih sehat. Anda tidak perlu memaksakan diri langsung menyantap sayuran setiap hari. Cukup kurangi porsi makanan cepat saji yang Anda konsumsi perlahan-lahan namun pasti. Yakinkan diri Anda bahwa ketagihan Anda terhadap makanan cepat saji hanya berasal dari dalam kepala Anda sendiri. Karena penyesalan sudah betul-betul terlambat jika baru datang ketika Anda sudah terbaring di rumah sakit.
– Meningkatkan Potensi Terkena Kanker
Salah satu faktor lain yang membuat makanan cepat saji menjadi salah satu menu makanan yang sebaiknya Anda hindari adalah kemampuannya untuk meningkatkan potensi Anda terkena kanker. Makanan cepat saji banyak mengandung penyedap dan lemak-lemak jahat yang tidak baik ketika diserap oleh tubuh Anda. Kandungan-kandungan ini meningkatkan persentase potensi Anda terkena kanker setiap kali Anda menyantap satu porsi makanan cepat saji. Dari kandungan-kandungan ini, potensi kanker yang akan muncul adalah kanker usus besar dan kanker payudara. Ini kemudian membuat perkara merampingkan badan menjadi kedengaran tidak penting kan?
Tentu saja potensi ini dapat ditekan jika porsi makanan cepat saji yang Anda konsumsi masih dalam tingkat kewajaran dan masih diimbangi dengan pola hidup yang sehat dengan olahraga dan istrahat yang cukup. Selain itu, makanan cepat saji memang bukan satu-satunya faktor yang dapat meningkatkan potensi Anda terkena kanker. Tapi pontensi terkena kanker ini adalah sebuah variabel yang tidak dapat Anda hitung dengan matematika. Semua orang dapat terkena kanker, siapapun itu. Tapi karena kanker adalah salah satu penyakit pembunuh terbesar di dunia, mungkin lebih bijak jika Anda menghindari semua faktor yang dapat berpotensi mendatangkan penyakit kanker untuk Anda.
– Meningkatkan Resiko Diabetes
Daftar penyakit yang disebabkan oleh fast food memang tidak ada yang seenak fast food itu sendiri. Salah satu penyakit berbahaya lain yang dapat menggerayangi Anda karena santapan cepat saji adalah diabetes. Kecil kemungkinan diabetes dapat membunuh Anda secara tiba-tiba seperti serangan jantung atau stroke, tapi para penderita diabetes yang kronis harus melewati rangkaian siksaan fisik dan batin terlebih dulu sebelum akhirnya berpulang.
Lalu kenapa makanan cepat saji dapat menyebabkan resiko diabetes meningkat? Nah, biang penyakit yang ada dalam makanan cepat saji justru terletak pada faktor yang memberikan kenikmatan pada santapan cepat saji tersebut: lemak jenuh. Makanan cepat saji mengandung kalori dan lemak jenuh dengan kadar yang sangat tinggi. Kandungan inilah yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Apa yang dimaksud dengan resistensi insulin?
Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel dalam tubuh tidak dapat memberikan respon insulin yang kemudian berujung pada gagalnya penyerapan gula atau glukosa di dalam tubuh. Kegagalan dalam penyerapan glukosa ini menyebabkan menumpuknya gula pada aliran darah, yang pada akhirnya menyebabkan Anda terkena diabetes.
Penyakit diabetes bukanlah penyakit yang menyenangkan. Anda bisa saja tidak perduli dengan resiko terkena diabetes dan hari ini masih mengkonsumsi apa saja dan porsi semau Anda. Tapi ketika Anda sudah terkena diabetes nanti, Anda harus mempuasakan diri dari sederet makanan-makanan enak hanya untuk bisa bertahan hidup lebih lama. Keadaan ini hampir sama buruknya dengan penjara seumur hidup, kan? Jadi ukurlah porsi makanan cepat saji yang Anda makan mulai hari ini. Atur porsi Anda dan kurangi frekuensinya setiap Minggu secara perlahan. Tentunya barengi usaha tersebut dengan pola hidup sehat seperti olahraga dan istrahat yang cukup dan teratur. Jika Anda melakukannya dengan benar dan konsisten, setidaknya Anda sudah mengurangi satu faktor yang bisa menyebabkan Anda terkena diabetes. Bentuk tubuh ideal anggaplah sebagai bonusnya saja. Menghindari penyakit ini adalah alasan yang jauh lebih mulia untuk menurunkan berat badan.
– Meningkatkan Potensi Tekanan Darah Tinggi
Salah satu kenikmatan yang bisa Anda dapatkan dari makanan cepat saji adalah rasa asin yang pas pada setiap porsinya. Karena makanan cepat saji hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja dalam pembuatannya, rasa dalam makanan cepat saji lebih banyak dipengaruhi oleh bumbu-bumbu perasa seperti garam dan merica. Kebanyakan makanan cepat saji memang mengandung garam dengan kadar yang tinggi, sehingga bisa memberikan Anda rasa yang tentu tidak bisa Anda dapatkan dari buah-buahan atau sayuran.
Tapi sayang sekali, garam ini jugalah yang membuat makanan cepat saji bisa jadi ancaman bagi Anda suatu hari nanti. Selain menjadi pemicu terjadinya serangan jantung, kanker dan diabetes, makanan cepat saji juga meningkatkan potensi tekanan darah tinggi untuk Anda. Tekanan darah tinggi ini pada akhirnya juga akan menyiksa Anda, karena memaksa Anda berpuasa dari daftar makanan bergaram dan memakan makanan-makanan hambar.
Lalu apa yang membuat kandungan garam pada makanan cepat saji bisa meningkatkan potensi tekanan darah tinggi? Terdapat sebuah kandungan dalam garam yang disebut dengan natrium. Ketika Anda memakan banyak garam, kadar natrium yang masuk ke tubuh Anda pun pastinya meningkat. Ada batasan tertentu yang ketika dilewati oleh tingginya kadar natrium dalam darah Anda membuat ginjal tidak lagi dapat memprosesnya. Ini kemudian membuat volume darah Anda bertambah mengikuti sifat natrium yang menahan dan menarik air.
Garam dapat membuat masakan menjadi jauh lebih nikmat. Hampir semua makanan fast food mengandung garam yang tinggi. Garam mengandung natrium, ketika kadar natrium dalam darah tinggi dan tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal, volume darah meningkat karena natrium bersifat menarik dan menahan air. Peningkatan ini menyebabkan jantung Anda bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang menyebabkan tekanan darah tinggi. Peningkatan volume ini bukan sebuah hal yang baik bagi proses natural yang terjadi dalam tubuh Anda. Kondisi ini membuat jantung Anda berdetak lebih kencang, bekerja lebih keras dari biasanya untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Kondisi inilah yang kemudian disebut dengan tekanan darah tinggi.
5 poin di atas sudah sangat cukup menjadi alasan bagi Anda untuk mengurangi porsi dan frekuensi konsumsi makanan cepat saji. Kenapa bahaya makanan cepat saji juga perlu saya jabarkan disini? Ini agar Anda menemukan motivasi yang lebih besar daripada mengurangi porsi konsumsi makanan cepat saji Anda hanya sekedar untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Menghindari makanan cepat saji erat sekali kaitannya dengan kesehatan Anda dan bisa menjadi penyebab penyakit pembunuh menghinggapi Anda ketika Anda abaikan. Maka diet makanan cepat saji sebaiknya Anda lakukan untuk alasan yang lebih besar daripada sekedar menurunkan berat badan. Betul kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar